Dari Bali, untuk Dunia. Dari Akar, Lahir Rasa.
 

News

blog image
Sat Aug 2025

Tren Baru: Kopi Fermentasi Jadi Favorit Pecinta Specialty Coffee

Denpasar – Di tengah maraknya budaya ngopi di kalangan generasi muda, sebuah tren baru mulai mencuri perhatian para pencinta kopi spesialti: kopi fermentasi. Teknik ini melibatkan proses alami yang dikendalikan secara ketat, seperti anaerobic fermentation (fermentasi tanpa oksigen) dan carbonic maceration, metode yang diadaptasi dari dunia wine. Proses ini diyakini mampu menghadirkan profil rasa yang kompleks dan tak biasa dibandingkan kopi konvensional.

Dalam metode fermentasi anaerobik, biji kopi difermentasi dalam wadah tertutup tanpa udara selama 24–96 jam, tergantung jenis dan hasil rasa yang diinginkan. Sedangkan carbonic maceration menempatkan ceri kopi utuh dalam tangki bertekanan karbon dioksida, memungkinkan mikroorganisme bekerja dengan cara unik pada senyawa dalam biji. Hasilnya adalah kopi dengan catatan rasa fruity, floral, bahkan winey yang tajam—jauh dari karakter pahit atau earthy yang biasa ditemukan.

Menurut I Wayan Sudira, seorang roaster dari Bali yang sudah 10 tahun bergelut di dunia kopi, teknik fermentasi ini memberikan ruang eksplorasi yang lebih luas. “Kita bisa dapatkan rasa stroberi, markisa, atau rum dari satu jenis kopi saja. Konsumen specialty coffee sekarang benar-benar mencari sesuatu yang ‘beda’, dan fermentasi ini jawabannya,” ujarnya saat ditemui di roasting lab-nya di kawasan Ubud.

Respon konsumen pun terbilang positif. Rini Aulia, seorang penikmat kopi spesialti asal Jakarta, mengaku awalnya skeptis, namun berubah setelah mencicipi varian carbonic maceration dari biji kopi Gayo. “Rasanya seperti dessert dalam cangkir. Ada sensasi sparkling dan fruity yang enggak pernah saya temui sebelumnya. Harganya memang lebih mahal, tapi worth it,” ujarnya.

Seiring meningkatnya permintaan, beberapa coffee shop dan roastery di Indonesia mulai berlomba menghadirkan kopi fermentasi sebagai bagian dari menu utama. Meski prosesnya lebih rumit dan memakan waktu, para pelaku industri meyakini tren ini bukan sekadar musiman. Kopi fermentasi telah membuka lembaran baru dalam seni menyeduh dan menikmati kopi—lebih berani, lebih kreatif, dan tentunya lebih berkarakter.